Kedatangan pangeran kedua

1176 Kata
Saat Xiao Xin baru saja memejamkan matanya, tiba-tiba saja. Dia mendengar suara seorang pelayan mengumumkan kedatangan seseorang yang dia kenali dan saat itu pula, Xiao Xin pun langsung terkejut. "Sial! Kenapa biasa ada orang itu ke tempat ini? Apakah dia datang untuk mengunjungi ...." Xiao Xin melotot tajam dan entah mengapa dia merasa tidak rela, jika Su Qiang dikunjungi pria lain. Sehingga, saat itu pula. Xiao Xin pun langsung menyadari ada yang aneh dengan dirinya sendiri. "Sial! Ada apa denganku? Mengapa bisa aku tidak rela bila ada pria lain yang menemuinya? Aku ... Aku tidak peduli sama sekali! Ya, tidak peduli sama sakali!" Ucap Xiao Xin yang langsung menyangkal dan secepatnya dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, lalu dia berusaha untuk memejamkan mata, supaya bisa tidur dengan nyaman. *** Sementara itu. Di halaman depan, tepatnya tidak jauh dari pintu masuk halaman kediamannya Su Qiang yang memiliki jarak, kira-kira kurang lebih seratus meter dari kamarnya. Saat ini, Su Qiang yang sudah berada di tempat itu dan pergi meninggalkan Xiao Xin di dalam kamarnya, Su Qiang pun berdiri tegak sambil menatap tumpukan berisi sampah yang harus dia singkirkan dan sampah itu juga harus hilang dari kehidupannya sama seperti sampah-sampah yang ada di depannya itu. Tiba-tiba saja. Terdengar suara pelayan pria yang mengumumkan kedatangan seseorang yang membuat Su Qiang terkejut. "Yang Mulia pangeran kedua datang." Teriaknya yang membuat Su Qiang langsung menoleh dan melihat ke arah asal suara itu berada. "Siapa yang datang? Kenapa saat seperti ini, bisa-bisanya mengganggu aku yang sedang sibuk ini!" Gerutu Su Qiang yang ingin memaki orang yang datang itu. Hingga, tidak lama kemudian. Muncullah seorang pria muda dengan memakai pakaian dari bahan sutra berwarna biru tua bersulam benang emas serta kipas berwarna putih di tangannya berjalan ke arah kediaman Su Qiang yang kumuh itu. Melihat itu, Su Qiang merasa sangat terkejut, karena pria itu sama persis dengan lukisan yang hendak dia bakar saat ini. "Itu! Tadi siapa? Pangeran kedua, bukankah pangeran kedua itu ... Pria yang sama dengan yang ada di lukisan itu?" Gumam Su Qiang sambil menatap kedatangan pria itu dan matanya langsung melihat ke arah tumpukan gulungan yang hendak dia bakar. Lalu, Su Qiang melihat potret pangeran kedua di sana yang sama dengan pria yang sedang berjalan ke arahnya. "Sama! Wajahnya benar-benar sama! Itu berarti pria di depan itu, adalah ... Pria yang membunuh pemilik asli tubuh ini dan juga pria yang bertunangan dengannya," gumam Su Qiang yang langsung memahami situasi di depannya saat ini. Lalu, tidak lama kemudian. Su Qiang pun melihat seorang wanita memakai pakaian serba putih dengan riasan cukup tebal dan banyak aksesoris yang dia gunakan. Wanita itu sedang berpura-pura terlihat sedih tapi tak ada air mata sama sekali. Sehingga membuat Su Qiang ingin tertawa, karena aktingnya terlihat dengan jelas olehnya. "Cih! Wanita bodoh darimana lagi ini? Bisa-bisanya menangis tapi riasan setebal itu dan air mata saja tidak terlihat sama sekali, ckckckck ... Hanya orang bodoh saja yang percaya dengan akting bodohnya itu!" Gumam Su Qiang sambil tersenyum sendiri. Sementara itu. Pangeran kedua yang sudah berada di depan Su Qiang pun langsung menghentikan langkahnya, lalu menatap wajah Su Qiang yang terlibat berbeda dari sebelumnya. Walaupun Su Qiang masih memakai pakaian putih, karena sejak bangun dari peti mati, dia belum sempat mengganti pakaiannya, tapi wajah Su Qiang terlihat jauh lebih cantik dari sebelumnya dan itu membuat pangeran kedua pun merasa aneh dengan Su Qiang yang ada di depannya saat ini. Seolah, dia seperti melihat jika di depannya bukan Su Qiang yang dia kenal selama ini tapi wajahnya serta tubuhnya masih Su Qiang yang dia kenal. Maka, sejenak pangeran kedua menatap Su Qiang tanpa bicara sama sekali dan itu membuat wanita di sebelahnya merasa cemburu. "Ahhh ... Kakak ... Kakak pertama, ternyata kakak pertama benar-benar hidup kembali! Aku ... Aku pikir, semua hanya berita palsu saja!" Ucap wanita itu, yang langsung membuyarkan lamunan pangeran kedua (Qin Zhen) dan dia pun segera menatap ke arah wanita yang berada di sebelahnya yang ternyata adalah adik tiri dari Su Qiang yang juga wanita yang menjadi selingkuhannya Qin Zhen yaitu, Su Mei. "Yang kamu katakan ternyata benar, Qiang benar-benar hidup kembali. Tadi aku pikir kalau kamu sedang berbohong padaku, tapi ternyata dia benar-benar masih hidup dan dia ...." Qin Zhen menatap kembali ke arah Su Qiang yang masih berdiri tanpa bicara satu katapun sejak tadi, bahkan Su Qiang tidak menyambut atau memberi hormat kepadanya. Membuat Qin Zhen semakin aneh dengan Su Qiang. Membuat Qin Zhen merasa gatal untuk bertanya kepadanya. "Qiang, kamu kenapa menatap aku seperti itu? Tidak biasanya kamu jadi pendiam seperti ini? Bukankah biasa kamu langsung berlari ke arahku dan merengek ingin memeluk aku?" Tanya Qin Zhen dengan senyuman percaya diri. Mendengar itu, Su Qiang langsung terkekeh sendiri sambil memalingkan wajahnya, karena dia jijik dengan pria dan juga wanita yang ada di depannya itu. "Maafkan aku, tapi aku tidak mengenal kamu! Jika tidak ada kepentingan lain, silahkan kalian pergi dari sini! Aku sibuk dan jangan mengganggu lagi!" Ucap Su Qiang yang mengacuhkan Qin Zhen dengan dingin bahkan Su Qiang berpura-pura hilang ingatan tentang Qin Zhen. Mendengar itu, Qin Zhen merasa sangat kesal dan baru kali ini, harga dirinya terluka karena seorang wanita yang dulu ingin dia singkirkan. Membuat Qin Zhen pun langsung berteriak kepada Su Qiang. "Su Qiang! Berani sekali kamu mengusir aku! Apakah kamu lupa, siapa yang selama ini memohon ingin menikah denganku dan ... Bukankah seharusnya kamu merasa sangat beruntung, karena aku mau mengunjungi kamu di tempat kumuh seperti ini? Bahkan ... Aku sebenarnya merasa sangat jijik dengan kamu dan juga tempat ini, karena ... Kalian semua sama kotornya!" Hina Qin Zhen dengan puasnya. Lalu, Su Mei pun ikut menimpali. "Kakak pertama! Tolong jangan menghina Yang Mulia pangeran seperti ini, seharusnya kakak pertama bersyukur karena Yang Mulia mau mengunjungi kakak di sini dan bukankah kakak sangat bahagia, bisa bertemu dengan Yang Mulia?" Ucapnya yang langsung menyalahkan Su Qiang. Mendengar itu. Su Qiang yang memalingkan wajahnya pun langsung menatap keduanya dengan tatapan jijik. "Oh! Jadi pria ini ... Pangeran kedua yang ... Seharusnya adalah tunangan aku? Lalu ... Kenapa aku melihat seperti ... Adik kedua ini yang malah terlihat seperti tunangannya? Apakah mungkin ... Adik kedua ingin menggantikan kakak pertama menjadi tunangannya?" Ucap Su Qiang dengan nada menyindir, lalu Su Qiang menyimpangkan kedua tangannya di d**a, menatap keduanya dengan tatapan tegas. Berbeda dengan pemilik asli tubuh itu, yang selalu menundukkan kepalanya dan tidak berani menjawab atau melawan saat ditindas. Mendengar itu, Su Mei yang terbiasa bersikap palsu dan selalu berpura-pura menjadi wanita yang lembut dan elegan pun, hanya bisa menggertakan gigi, menahan amarahnya yang tidak boleh dia tunjukkan di depan Qin Zhen. "Sial! Kenapa si bodoh ini jadi pintar bicara?" Gerutu Su Mei di dalam hatinya. Lalu, Su Mei pun langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi sedih dan secepatnya dia berjalan mendekati Su Qiang. lalu, Su Mei pun meraih tangan Su Qiang saat itu juga. "Kak! Jangan menuduh aku seperti itu! Aku ... Aku tidak mungkin ...." Belum dia selesai bicara, dia berpura-pura jatuh seolah di dorong oleh Su Qiang. Membuat semua orang terkejut termasuk Su Qiang yang tidak menyentuh nya sama sekali.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN