Ingatan pemilik asli tubuh ini hanya berisikan kenangan buruk

1080 Kata
"Ini! Ahhhh ... Apakah ini ingatan yang ditinggalkan oleh si pemilik asli tubuh ini?" Gumam Su Qiang sambil memegang kepalanya, karena rasanya sangat sakit dan juga sangat menyiksa baginya. "Aduh! Kenapa ini ... Kenapa ini ...." Su Qiang melihat masa lalu sebelum pemilik asli itu meninggal dan saat itu, dia melihat jika keadaan pemilik asli tubuhnya memiliki nasib yang sangat buruk bahkan kehidupannya benar-benar terasa seperti neraka dan Su Qiang benar-benar tidak tahan untuk tidak meneteskan air matanya, seolah dia sedang menonton film sedih hingga menyayat hatinya. Sehingga, tanpa sadar Su Qiang pun menangis sambil memejamkan matanya. Melihat itu. Hua yang sedang mengambil air untuk majikannya pun langsung terkejut, ketika melihat wajah majikannya sudah basah oleh air mata dan secepatnya, dia pun berlari ke arahnya sambil bersujud memegang kaki Su Qiang. "Nona! Hamba mohon ... Hamba mohon nona jangan menangis lagi! Hamba tahu kalau Yang Mulia pangeran kedua tidak pernah mencintai anda dan dia ... dia memiliki hubungan khusus dengan nona kedua dibelakang anda. Hamba ... Hamba mohon! Hamba mohon kepada nona agar tidak lagi berharap kepada pangeran kedua yang tidak mau menghargai ketulusan hati nona yang baik ini," ucap Hua yang wajahnya langsung bercucuran air mata, karena dia terlihat sangat takut serta sedih jika majikannya akan putus asa dan melanjutkan bunuh dirinya, karena dia terlalu mencintai pria yang sudah menjadi tunangannya itu. Mendengar ucapan Hua dan Isak tangis yang terdengar semakin kencang di telinganya, Su Qiang pun segera membuka matanya dan duduk tegak sambil menghapus air mata yang sudah banjir membasahi pipinya. "Eh! Ini kenapa aku menangis?" Ucap Su Qiang yang bingung sendiri, lalu dia melihat Hua menangis sambil memeluk kakinya dan dia mendengar semua ucapan pelayannya itu. Membuat Su Qiang langsung menghela napas panjang dan mengusap puncak kepalanya Hua. "Hei! Hua kamu kenapa menangis?" Tanya Su Qiang. Hua pun segera mengangkat kepalanya dan menatap Su Qiang dengan wajah yang sebab oleh air mata. "Nona, anda ... Anda jangan menangis lagi! Hamba ... Hamba takut kalau nona kembali melakukan bunuh diri lagi dan mungkin saja, nona ... Ah! Tidak! Aku tidak mau nona mati!" Ucap Hua sambil menangis lagi. Membuat Su Qiang langsung tertawa saat mendengarnya. "Hahahahaha ... Jadi kamu menangis bahkan sampai memeluk kakiku karena ingin membujuk aku agar tidak melakukan hal konyol itu dan membuat aku mati untuk yang kedua kalinya? Ckckck ... Sangat lucu sekali kamu Hua!" Ucap Su Qiang yang masih tertawa tiada henti. Sehingga, Hua pun menghentikan tangisannya dan menatap Su Qiang dengan serius. "No ... Nona tertawa?" Ucap Hua sambil mengusap air mata yang sudah membasahi pipinya. Su Qiang masih tertawa sambil menganggukkan kepalanya. "Tentu saja! Memangnya ada yang aneh kalau aku tertawa, hmmm ....?" Tanya Su Qiang yang masih tertawa tiada henti. "Eh! Tentu saja ada yang aneh nona. Tadi nona menangis dan terlihat seperti sudah putus asa dan itu sama persis sebelum nona meninggal. Jadi hamba ... Hamba langsung takut saat melihat nona menangis dan hamba takut kalau kejadian itu terulang kembali seperti itu," ucap Hua yang masih bingung dengan sikap majikannya yang terlihat aneh baginya. Su Qiang segera menghentikan tawanya dan dia pun menatap Hua dengan serius. "Benarkah itu Hua? Apakah saat aku sebelum mati, aku menangis seperti ini?" Tanya Su Qiang. Hua pun menganggukkan kepalanya. "Iya! Nona menangis dan mengurung diri bahkan nona tidak mau makan sama sekali, karena Nona tanpa sengaja mendengar percakapan nona kedua dengan nyonya jika pangeran kedua ingin membatalkan pertunangan kalian dan pangeran kedua ingin menikahi nona kedua sebagai selirnya. Jadi saat itu, nona hanya bisa menangis dan menyiksa diri karena tidak mau kehilangan pangeran kedua yang nona cintai. Hingga ...." Hua pun menghentikan ucapannya dan dia segera menundukkan kepalanya. Membuat Su Qiang semakin penasaran. "Ada apa Hua? Kenapa kamu berhenti?" Tanya Su Qiang. Hua pun segera mengangkat kepalanya dan menatap Su Qiang yang menatapnya dengan tatapan penasaran. "Nona! Anda ... Anda apakah anda tidak mengingat semuanya?" Tanya Hua secara tiba-tiba. Membuat Su Qiang langsung terkejut saat mendengarnya. "Eh! Emmm ... Iya! Sepertinya aku sedikit melupakannya dan ... Banyak yang terlupa karena aku baru lolos dari pintu kematian jadi ... Tolong Hua ceritakan semuanya agar aku bisa perlahan mengingat semuanya," ucap Su Qiang sambil tersenyum kaku, namun dalam hatinya dia takut jika Hua akan mencurigai dirinya yang sebenarnya bukanlah Su Qiang yang asli dan itu akan sangat berbahaya untuknya. "Duh! Semoga Hua tidak mencurigai aku kalau aku bukan Su Qiang sang pemilik raga asli ini tapi aku adalah Su Qiang dari dunia lain," gumam Su Qiang di dalam hatinya. Sedangkan Hua, dia langsung percaya karena dia mengerti kondisi majikannya itu. "Oh iya! Hamba mengerti dengan kondisi nona apalagi nona terlalu banyak mendapat tekanan serta kesedihan selama ini. Jadi hamba sudah mengerti semua dan hamba akan melanjutkan cerita hamba sebelum nona meninggal," ucap Hua yang langsung tersenyum dan dia terlihat benar-benar sangat polos. Sejenak, Su Qiang merasa bersalah dengan pelayannya yang benar-benar sangat percaya dan juga tulus menyayangi dirinya. Karena walau bagaimanapun. Su Qiang tidak tega melihat Hua yang baik dan juga polos itu harus dia bohongi. Tapi, jika dia berkata dengan jujur, jika dirinya bukanlah Su Qiang majikannya yang asli dan dia berasal dari dunia yang berbeda juga tidak akan mempercayai dirinya "Maafkan aku Hua! Tapi aku sungguh tidak bermaksud untuk membohongi kamu, tapi aku juga tidak bisa mengatakan semuanya kepadamu karena kamu juga pasti tidak akan percaya jika aku ini bukan Su Qiang majikan asli kamu dan pasti kamu juga tidak akan mengerti tentang dunia aku berasal. Jadi ... Hanya dengan berbohong saja yang bisa aku lakukan.," gumam Su Qiang sambil tersenyum dengan terpaksa didepan Hua dan Su Qiang berusaha menenangkan dirinya agar tidak panik dan menunjukkan perbedaan dirinya dengan Su Qiang asli dari pemilik tubuh yang dia tempati itu. Sehingga, untuk saat ini. Su Qiang akan menjadi orang yang sama dengan pemilik asli tubuhnya dan dia mengerti mengapa Tuhan memberikan dia kesempatan untuk hidup yang kedua kalinya, karena dia bertugas untuk membantu untuk membalas dendam pemilik tubuh asli dan membuatnya agar bisa tenang serta tidak akan menjadi roh penasaran nantinya. "Su Qiang! Aku akan menjaga orang yang sudah baik padamu dan akan membalas semua yang dilakukan orang-orang yang sudah berbuat jahat kepadamu. Mungkin inilah tugasku untuk melanjutkan kehidupan kamu, agar kamu bisa memiliki kehidupan lebih baik dan memberi pelajaran kepada orang-orang yang sudah menindas mu!" Gumam Su Qiang sambil mengepalkan tangannya dan perasaan marah meliputi hatinya, ketika mengingat kematian tragis si pemilik tubuh aslinya dan juga kematian dirinya yang juga sama tragisnya tapi dirinya jauh lebih baik daripada si pemilik asli tubuhnya itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN