Saat di dalam tandu.
Su Qiang menatap keluar jendela dan melihat begitu indah kediaman perdana menteri dan banyak kamar-kamar serta halaman kecil yang dia lewati semuanya terlihat sangat indah.
Sehingga, untuk sejenak dia tersenyum dan membayangkan bagaimana kediaman serta kamar yang akan dia tempati nantinya.
"Wah! Di sini terlihat sangat indah dan sangat mirip dengan di film-film yang aku tonton selama ini," ucap Su Qiang sambil tersenyum sendiri dan tatapan kagumnya membuat pelayannya malah semakin merasa aneh. Karena majikannya terlihat benar-benar berbeda dari sebelumnya dan dia melihat, jika Su Qiang yang dia lihat itu bukan seperti Su Qiang yang sebenarnya. Membuat Hua merasa aneh sejenak dan dia pun bergumam kecil di dalam hatinya.
"Apakah dia masih Nona pertama? Kenapa dia terlihat seperti baru melihat kediaman ini dan dia seperti orang lain di mataku. Apakah mungkin aku ...." Hua segera menggelengkan kepalanya dan secepatnya dia memegang telapak tangan su Qiang yang kebetulan tangannya keluar dari tandu kecil, karena Hua berjalan tepat di sebelahnya.
Membuat Su Qiang langsung terkejut saat itu juga.
"Eh! Ada apa Hua? Kenapa kamu mengejutkan aku?" Ucap Su Qiang dengan refleks menarik telapak tangannya sendiri dan membuat Hua juga ikut terkejut bersamanya.
"Nona! Anda mengejutkan hamba!" Ucapnya sambil mengelus dadanya sendiri.
Su Qiang menghela napas panjang sambil menatap wajah Hua yang terlihat aneh baginya.
"Ada apa Hua? Kenapa kamu melihat aku seperti itu tadi? Apakah kamu sedang merasa tidak nyaman atau ... Ada sesuatu yang sedang kamu sembunyikan?" Tanya Su Qiang.
Hua pun menggelengkan kepalanya dan dia pun menjawabnya.
"Tidak ada nona! Hanya saja ... Hamba merasa ... Emmm ... Aneh dengan anda!" Jawab Hua dengan bibir gemetar dan tidak berani menatap ke arah Su Qiang.
Membuat Su Qiang semakin penasaran.
"Lalu! Kalau tidak ada kenapa kamu tidak berani menatap aku Hua? Pasti ada sesuatu yang mengganjal di hati kamu kan? Ya kan?" Tanya Su Qiang dengan mendesak Hua untuk segera bicara kepadanya.
Hua pun akhirnya menatap ke arah Su Qiang dan dia melihat jika tidak ada yang berubah dari nona pertamanya itu dan dia malah melihat jika, majikannya terlihat lebih cantik dari sebelumnya dan itu membuat Hua menjadi sangat yakin, jika Su Qiang memang majikannya.
"Tapi dia benar-benar nona! Wajahnya dan semuanya memang nona. Tidak mungkin kalau dia bukan nona! Ya, itu tidak mungkin!" Gumam Hua sambil menatap wajah Su Qiang yang juga sedang menatapnya.
Membuat Su Qiang semakin bingung dengan satu-satunya pelayan yang sangat dekat bahkan paling setia kepadanya itu.
Sehingga, Su Qiang pun melambaikan tangannya di depan wajah Hua.
"Hua! Ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba saja melamun? Emmm ... Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Su Qiang.
Mendengar suara Su Qiang. Secepatnya Hua pun langsung tersenyum dan berusaha terlihat biasa lagi.
"Ah ... Tidak nona! Hamba hanya ... hanya sedang memikirkan bagaimana ... Emm ... Bagaimana caranya supaya hari ini hamba ... Ingin memasak yang enak untuk nona. Iya ... Itu saja nona!" Ucap Hua yang masih terlihat gugup dan membuat Su Qiang merasa curiga.
"Ada apa dengan dia? Apakah dia mengetahui kalau aku ini bukan nona nya?" Gumam Su Qiang yang kemudian mengalihkan pandangannya ke arah depan.
"Sudahlah! Jangan terlalu banyak berpikir lagi. Lebih baik aku harus segera bisa beradaptasi dengan tempat ini secepatnya. Karena ... Ini sungguh berbeda dengan zaman modern tempat aku dahulu tinggali dan pastinya di sini. Tidak ada internet, ponsel dan segalanya. Uhh! Pasti di sini sangat membosankan dan aku ... aku harus bagaimana nantinya?" Gumam Su Qiang yang merasa lemas ketika mengingat dirinya tidak bisa menerima kehidupan yang berbanding terbalik dengan kehidupannya dahulu dan ini, cukup sulit baginya.
"Hah! Kenapa aku harus berpindah dimensi ke tempat semacam ini? Kenapa tidak ... Ke zaman yang sama agar aku tidak harus beradaptasi lagi dan ini ... Benar-benar sangat sulit untuk aku yang biasa hidup serba praktis dan semua yang aku gunakan juga peralatan canggih. Tapi kini ... Ah! Sudahlah! Tidak ada gunanya aku mengeluh juga kan?" Gerutu Su Qiang sambil mendesah pelan dan dia menyandarkan kepalanya di punggung kursi sambil menatap ke arah luar, dan pemandangan yang awalnya membuat dirinya merasa takjub berubah menjadi rasa kecewa. Karena dia melihat jika saat ini dia masuk ke sebuah halaman yang berantakan, gersang dan hanya ditumbuhi tumbuhan liar tanpa ada bunga indah dan kolam berisi ikan yang berwarna warni seperti sebelumnya.
Hanya ada kolam kotor yang dipenuhi lumut dan tumbuhan air liar di dalamnya.
Melihat itu, Su Qiang langsung bergidik sendiri dan secepatnya dia langsung duduk tegak saat melihat itu semua.
"Ini! Tempat apa ini? Mengapa tempat ini sangat menyedihkan sekali?" Ucapnya sambil menatap ke arah Hua.
Hua pun langsung terkejut ketika mendengar ucapan su Qiang yang terdengar jelas oleh telinganya.
"Ada apa nona? Apakah nona tadi memanggil hamba?" Tanya Hua.
Su Qiang menyentuh dadanya yang mendadak merasa sesak karena rasa terkejut dan juga rasa tidak percaya, jika dia melihat tempat seburuk itu.
"Ini! Hua ... Tempat macam apa ini? Mengapa sangat buruk sekali?" Tanya Su Qiang dengan napas tersengal-sengal.
Hua pun menjawabnya.
"Nona! Ini ... Emmm ... Ini adalah halaman paling belakang dan tempat ini adalah salah satu lingkungan tempat tinggal nona dan hamba. Jadi ...." Hua tidak bisa melanjutkan ucapannya dan menundukkan kepalanya.
Membuat Su Qiang semakin sesak saat mendengarnya.
"Apa! Apa yang tadi kamu katakan? Ini ... Ini adalah tempat tinggal aku? Apakah ini .... Argghhh! Ini sungguh sangat gila!" Umpat Su Qiang yang merasa sangat kesal, karena selama ini pemilik asli tubuhnya memiliki penderitaan yang sangat berat, bahkan tempat tinggalnya saja sangat buruk dan lebih buruk dari tempat tinggal pelayan dia di zaman modern.
"Gila! Ini terlalu gila!" Gerutu Su Qiang yang membuat Hua merasa takut saat melihatnya.
"Nona ... Anda ... Anda jangan marah! Ini ... Ini semua ...." Belum selesai Hua bicara, tandu itu pun berhenti dan pelayan yang membawanya langsung menurunkan tandu itu ke tanah.
"Nona pertama, kita sudah sampai di kediaman anda. Silahkan keluar secepatnya!" Ucapnya dengan nada ketus.
Membuat Su Qiang semakin kesal saat mendengarnya.
"Baik! Saya keluar ekarang juga!" Ucapnya yang langsung keluar dari dalam tandu dan dia pun berdiri tegak sambil menatap kediamannya yang tepat berada di depannya saat ini.
"Ini!" Su Qiang melotot tajam saat melihat rumah kumuh dan terlihat sangat jelek.
"Ini ... Ini kediaman aku?" Tanya Su Qiang sambil menatap kepada Hua.
Hua menganggukkan kepalanya.
"Iya nona. Ini kediaman nona dan hamba. Kita tinggal di sini sudah bertahun-tahun lamanya dan ...." Belum Hua selesai bicara.
Dua pelayan pria yang mengangkat tandu itu malah tertawa mengejek Su Qiang.
"Nona pertama! Anda jangan sok terkejut seperti itu! Bukankah kediaman ini memang layak untuk Anda," ucapnya sambil tertawa dan rekannya ikut menimpali.
"Benar! Nona pertama sering membuat tuan besar dan nyonya besar malu dan nona juga adalah orang yang sangat bodoh. Jadi tempat ini sangat layak untuk nona yang ...." Belum sempat dia selesai bicara, Su Qiang menatap tajam keduanya dan dia pun segera menarik keras dua kerah dari pakaian pelayan itu.
Membuat kedua pelayan itu sangat terkejut dan tidak menyangka, jika Su Qiang yang dulu sangat mudah ditindas juga bodoh itu, bisa terlihat sangat menakutkan.