"Wah! Hebat sekali! Kamu meminum obat ini tanpa air dan kamu dengan mudahnya menelannya tanpa kesulitan sama sekali! Hebat! Kamu memang sangat hebat Tuan!" Puji Su Qiang dengan tatapan penuh kekaguman dan pria itu merasakan ada sedikit rasa bahagia di dalam hatinya, karena baru kali ini ada orang yang begitu perhatian serta memberi pujian kepada dirinya.
"Dia memujiku?" Gumamnya sambil tersenyum kecil dan secepatnya, dia pun tersadar saat itu juga.
"Ada apa denganku? Kenapa aku harus merasa senang? Apakah aku sudah gila sekarang?!" Gerutunya yang kemudian kembali ke ekspresi wajahnya yang dingin.
"Cukup! Jangan banyak bicara lagi! Cepat balut lukaku lebih dulu!" Pintanya dengan suara memerintah
Membuat Su Qiang yang awalnya tersenyum langsung cemberut saat itu juga.
"Cih! Dasar pria dingin dan kamu sangatlah arogan! Tidak bisakah sedikit lebih lembut saat berbicara dengan wanita seperti ku?!" Gerutu Su Qiang yang secepatnya menatap perut pria itu yang sudah basah oleh darah dan seketika, wajah Su Qiang langsung memerah karena malu.
"Ahemm! Bisakah kamu melepaskan pakaian kamu?" Ucap Su Qiang dengan nada canggung.
Pria itu segera menatap wajah Su Qiang dan menjawabnya.
"Buka saja sendiri! Aku tidak keberatan sama sekali!" Ucapnya dengan santainya dan tanpa sadar, dia sudah mengubah dari kata 'saya' yang sangat formal menjadi 'aku' yang terdengar menjadi lebih dekat satu langkah dari sebelumnya.
Sedangkan Su Qiang.
Saat mendengar itu, jantung Su Qiang berdetak sangat cepat dan bayangan tubuh polos lu Yunzhen di masa lalu mulai terekam jelas dalam pikirannya saat ini.
"Aku ... Apakah aku harus melihat tubuhnya? Nanti apakah aku tidak akan ... Menerkam dia seperti dulu aku yang tergila-gila pada Yunzhen?" Gumamnya sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali. Membuat seluruh tangan Su Qiang dan detak jantungnya berdetak sangat cepat.
Deg ... Deg ... Deg ....
Jantungnya terus berpacu semakin cepat serta keringat dingin terus mengalir membasahi dahinya seiring tangannya yang mulai memegang pakaian pria itu.
"Qian! Kamu pasti bisa! Ya, kamu pasti bisa melakukannya tanpa harus menerkam dia!" Gumamnya yang kemudian berhasil memegang pakaian pria itu.
"Ya! Aku bisa memegangnya! Ssmangat Qian! Kamu pasti bisa menahan pikir m***m kamu terhadap pria ini! Ingat! Dia bukan Lu Yunzhen suami kamu! Dia hanyalah pria aneh yang butuh pertolongan darimu!" Ucapnya yang kemudian dengan mata tertutup dia pun mengangkat pakaian itu ke atas dan menunjukkan luka sayatan yang cukup panjang di perut sebelah kanan pria itu.
Saat itu juga, Su Qiang pun melihat luka yang sangat mengerikan dan seluruh tubuhnya merinding serta otak kotor yang sempat merasuki pikirannya pun menghilang saat itu juga.
"Ini! Luka kamu sangat mengerikan sekali!" Ucap Su Qiang sambil menatap wajah pucat pria itu.
"Ya! Tapi bagiku tidak seberapa!" Jawabnya dengan ekspresi datar.
Membuat Su Qiang berteriak karena terlalu terkejut.
"Apa! Ini ... Ini tidak ada apa-apa bagi kamu? Apakah kamu sudah gila? Ini sangat parah dan ... Ahhh! Sudahlah! Aku harus mengobati luka kamu lebih dulu!" Ucap Su Qiang yang kemudian mengambil kain yang ada di dekatnya, lalu membasahi kain itu dengan air dan membersihkan luka itu dari darah secara perlahan.
"Maaf! Maafkan aku jika ini sakit, kamu boleh berteriak!" Ucap Su Qiang sambil memulai membersihkan darah di luka itu.
Pria itu hanya diam dan menatap wajah Su Qiang yang sedang serius merawat lukanya itu dan itu membuat Su Qiang tidak terlalu gugup dan dia bisa menyelesaikan pertolongan pertama itu dengan sangat cepat.
"Pintar! Kamu sangat pintar sekali! Bahkan kamu tidak berteriak atau merengek kesakitan! Kamu benar-benar pria yang sangat hebat!" Puji Su Qiang sambil tersenyum setelah membubuhi obat di atas luka itu.
"Bukankah aku sudah mengatakan jika luka ini tidak seberapa bagiku! Jadi aku sudah tidak terkejut dengan rasa sakitnya!" Jawabnya dengan santai lagi dan dia diam-diam tersenyum sendiri.
"Wanita ini ternyata terlihat sangat cantik dan rumor tentang dia yang bodoh serta jelek ternyata salah! Huh! Dasar pria bodoh! Bisa-bisanya dia menolak wanita seperti ini!" Gumamnya sambil terus menatap wajah Su Qiang yang sibuk membungkus lukanya dengan kain dan wajah Su Qiang terlihat sangat jelas didepannya saat ini.
Membuat Su Qiang merasa tidak nyaman seperti sedang di tatap oleh mata jahat.
Sehingga, saat Su Qiang selesai membungkus luka itu, dia pun segera melihat ke arah wajah pria itu yang masih menatap wajahnya saat ini.
"Ahemm! Sudah selesai! Kamu bisa beristirahat sebentar di sini, lalu setelah itu kamu bisa pergi secepatnya dari kamarku ini!" Ucap Su Qiang yang kemudian menatap pria itu yang masih terdiam masih menatap dirinya.
"Juga ... Bisakah jangan menatap aku dengan tatapan seperti itu? Aku ... Aku merasa takut dengan tatapan kamu itu! Terlebih melihat pedang yang ada dalam pelukan kamu itu! Itu jauh sangat mengerikan sekali," ucap Su Qiang yang setelah itu membalikan badannya untuk pergi keluar sambil membawa baskom berisi cairan merah dengan kain yang dipenuhi olehnya juga.
Namun, saat Su Qiang hendak pergi.
Tiba-tiba saja.
Tangannya di raih oleh pria itu.
Membuat Su Qiang merasa sangat terkejut.
"Eh! Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya Su Qiang sambil menatap tajam ke arah tangannya.
Pria itu masih menunjukkan ekspresi wajah yang dingin dan menjawabnya.
"Terima kasih sudah membantuku dan jika membutuhkan bantuan. Carilah aku!" Ucapnya yang kemudian melepaskan tangannya dari tangan Su Qiang.
"Oh iya! Sama-sama. Kalau begitu aku mau pergi dulu! Kamu diam saja di sini dulu sampai kamu tidak pucat lagi seperti ini!" Ucap Su Qiang yang hendak pergi secepatnya.
Namun, pria itu segera memanggilnya lagi.
"Kamu tidak mau tahu namaku?" Tanyanya yang membuat Su Qiang tidak jadi melangkah lagi.
Lalu, pria itu berkata lagi, "Jangan memanggil aku Yunzhen! Aku bukan dia dan aku tidak suka mendengar nama itu!" Ucapnya dengan nada galak.
Membuat Su Qiang menggertakan gigi menahan rasa kesalnya.
"Tidak! Aku juga tidak sudi memanggil kamu dengan nama itu! Karena kamu bukan dia dan aku yakin ... Kamu tidak sejahat dia juga! Jadi kamu tidak perlu merasa khawatir!" Jawab Su Qiang.
"Bagus! Aku suka pemikiran kamu. Kalau begitu panggil saja aku Xiao Xin!" Ucapnya dengan santai.
"Oh! Xiao Xin! Baiklah kalau begitu," jawab Su Qiang dengan datarnya dan dia pun segera pergi menuju ke arah pintu tanpa bertanya lagi.
Membuat pria yang bernama Xiao Xin itu tersenyum sendiri.
"Dia terlihat tidak terkejut sama sekali! Sangat aneh sekali! Tapi ... Dia jauh lebih menggemaskan jika dia tersenyum dan cerewet seperti tadi daripada berubah jadi pendiam seperti itu!" Keluhnya uang kemudian memejamkan matanya sejenak.
"Sudahlah! Daripada memikirkan wanita itu, lebih baik aku istirahat sebentar, baru setelah itu, aku pergi meninggalkan kamar jelek ini!" Ucapnya yang kemudian memejamkan matanya sambil tersenyum sendiri.
Lalu, dia pun berusaha untuk tidur untuk mengurangi rasa sakit pada lukanya itu.