Tak ... Tak ... Tak ....
Terdengar suara langkah kaki berjalan semakin mendekat dan suara langkah kaki itu bukan hanya satu melainkan ada beberapa orang yang sedang berjalan ke arahnya.
Membuat Su Qiang dan Hua langsing menghentikan obrolan mereka dan saling menatap satu sama lainnya.
"Hua! Kamu ... Mendengar suara langkah kaki itu kan?" Ucap Su Qiang sambil mendengarkan suara langkah kaki itu dengan sangat cermat.
Hua pun menganggukkan kepalanya.
"Hamba mendengarnya nona. Sepertinya itu, orang-orang yang bertugas untuk membawa peti mati nona dan mereka adalah orang-orang yang akan mengantarkan nona ke peristirahatan nona yang terakhir. Karena tempat pemakaman nona sudah disiapkan di sisi selatan pinggiran ibu kota dan tempat itu ... Emmm ... Adalah tempat pemakaman orang-orang biasa bukan tempat pemakaman khusus keluarga Su," ucap Hua dengan nada sedih, karena dia merasa sangat kasihan dengan nasib majikannya yang hingga akhir hayatnya pun masih harus mendapatkan sebuah penghinaan.
Mendengar ucapan Hua.
Su Qiang memicingkan matanya dan bertanya kepada Hua.
"Apa yang tadi kamu katakan? Aku akan dimakamkan di tempat pemakaman orang biasa dan sampai mati pun aku tidak diakui putri dari ayah jahat itu?" Tanya Su Qiang dengan tatapan penuh amarah.
Hua hanya menganggukkan kepalanya.
Melihat itu, Su Qiang semakin membenci ayahnya yang benar-benar sangat kejam itu.
"Bagus! Sangat bagus! Sepertinya dia memang ayah yang paling buruk di dunia ini dan dia tidak layak dipanggil ayah lagi oleh ku!" Ucap Su Qiang dengan hati yang dipenuhi api amarah dan dendam serta semuanya menjadi satu.
"Karena kamu sudah bersikap sampai dititik di mana aku tidak bisa melihat satu kebaikan dari diri kamu! Maka ... Lihat saja, bagaimana cara ku akan membalas semuanya dan aku bersumpah atas nama langit dan semua dewa yang menguasai seluruh alam. Aku ... Su Qiang akan membalas semua perlakuan yang aku dapatkan selama ini dan mulai saat ini, aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai ayah kandung aku! Tidak akan pernah!" Ucap Su Qiang dengan nada kasar dan kali ini dia benar-benar sangat membenci ayah dari pemilik asli tubuhnya. Karena dia sudah tidak bisa memaafkan ayah yang begitu jahat dan tidak memiliki satu kebaikan yang bisa dia lihat saat ini.
Mendengar itu, Hua merasa sangat terkejut karena nona yang lemah dan selalu berusaha mencari dan ingin mendapatkan kasih sayang dari tuan besarnya itu, kini telah berubah menjadi dingin, tegas dan terlihat jika dia sangat kecewa kepada ayahnya, juga kali ini Hua melihat su Qiang yang sekarang terlihat sangat jauh berbeda tapi dia suka dengan Su Qiang yang terlihat sangat tegas itu.
"Nona ... Anda ... Anda sungguh tidak menginginkan perhatian dari Tuan besar lagi?" Tanya Hua dengan tatapan tidak percaya.
Su Qiang pun menatap ke arah Hua sambil menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja! Aku sangat bersungguh-sungguh dan mulai saat ini, aku hanya akan menyayangi diriku sendiri dan juga kamu saja. Karena yang aku miliki hanyalah kamu Hua dan akan aku anggap kalau kamu adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki dan lainnya .... Mereka hanyalah penjahat yang harus aku musnahkan dari muka bumi," ucap Su Qiang yang benar-benar sudah bertekad bulat untuk membalas dendam dan ingin membuat semua orang yang sudah menyakiti pemilik tubuh aslinya mendapatkan karma yang berkali-kali lipat lebih menyakitkan, dari yang pernah diterima oleh si pemilik asli tubuhnya itu.
Mendengar ucapan su Qiang, Hua merasa sangat terharu dan secepatnya dia pun segera memeluk su Qiang dengan air mata kebahagiaan.
"Terima kasih nona! terima kasih karena nona sangat menyayangi hamba," ucap Hua yang masih menitikkan air mata kebahagiaan sambil tersenyum senang tiada henti.
Membuat Su Qiang juga merasa sangat bahagia, karena Hua adalah satu-satunya orang yang sangat menyayangi dirinya dan Su Qiang berharap, jika Hua akan naik kepada dirinya untuk selamanya.
Sehingga, saat itu pula.
Su Qiang pun membalas pelukan Hua dan keduanya merasakan perasaan yang sama, yaitu sama-sama merasa sangat bahagia telah memiliki satu sama lainnya dan membuat keduanya untuk sejenak, mulai larut dalam pelukan penuh kasih dan sayang itu.
Namun.
Tiba-tiba saja.
Suara langkah kaki itu pun semakin dekat dan saat ini, beberapa pria yang akan mengangkat peti si Qiang pun segera masuk ke dalam kuil kecil tempat peti mata beserta jenazah Su Qiang berada saat in dan beberapa orang itu yang awalnya tersenyum sangat cerah, karena akan mendapatkan upah dari pekerjaan mereka dalam memakamkan mayat itu langsung pupus sudah.
Karena, saat mereka masuk. Mereka harus melihat pemandangan yang seharusnya tidak mereka lagi untuk selamanya, karena pemandangan di depan nya saat ini terlihat sangat mengejutkan para pria yang akan mengangkat peti mati su Qiang itu.
"Ini! Eh ... Bukankah itu ... Nona pertama?" Ucap salah satu pria yang akan mengangkat peti mati su Qiang yang kini, letaknya tepat di depan mereka saat ini dan saat itu pula orang-orang itu langsung melotot karena terlalu terkejut melihat sosok Su Qiang sedang berdiri tepat di samping Hua, sambil menatap ke arah mereka.
Membuat semuanya segera menatap ke arah kaki Su Qiang, karena mereka takut jika itu adalah arwah penasaran Su Qiang yang mereka ketahui, jika Su Qiang memang sudah mati.
"Ini! Ini tidak mungkin! Tidak mungkin kalau nona pertama hidup kembali! Tidak mungkin! Ini pasti ... Ini pasti hantu nona pertama, ya ini pasti hantu nona pertama!" Ucap semua orang secara bersamaan dan secara bersamaan mereka juga menatap ke arah kaki Su Qiang yang ternyata menginjak tanah tidak melayang seperti hantu yang pernah mereka ketahui.
Sehingga, semua pria itu bukan merasa lega tapi mereka semakin merasa takut, karena mereka pikir jika hantu Su Qiang berubah menjadi roh jahat.
"Tidak! Tidak mungkin kalau nona pertama bisa hidup kembali! Tidak mungkin! Walaupun kakinya menginjak tanah tapi aku yakin, kalau nona pertama sudah meninggal dan ... dan Nona pertama pasti sudah dirasuki roh jahat! Pasti itu!" Ucap salah satu diantara pria yang akan mengangkat peti mati Su Qiang.
Membuat pria lainnya juga langsung ketakutan dan secepatnya mereka pun langsung berlari keluar meninggalkan kuil kecil itu.
"Ahhhh! Aku ... Aku takut ... Aku takut! Tolong! Tolong kami! Tolong kami, ada hantu nona pertama di kuil kecil itu!" Teriak semuanya sambil berlari terbirit-b***t meninggalkan kuil itu dan kini, hanya tersisa Su Qiang dan Hua saling menatap satu sama lainnya, ketika melihat tingkah para pria yang harusnya mengangkut peti jenazah nya malah lari ketakutan.
Membuat Su Qiang dan Hua akhirnya tertawa secara bersamaan ketika semua orang itu sudah benar-benar hilang dari pandangan mereka saat ini.