"Rum, kamu yakin ini nggak apa-apa?" tanya Aleta saat dia menyelinap lewat pintu belakang rumahnya yang tertutup.
Saat ini dia mengenakan penyamaran lengkap; topi rajut tebal, masker, kacamata hitam, menutupi hampir sebagian rupanya sampai tidak dikenali. Ini semua praktis ide Arumi, hanya karena dia berkata bahwa sang ayah tidak akan pulang setidaknya sampai sore, dia nekat mengajak Aleta kabur.
"Kamu percaya sama aku. Kita hanya harus balik sebelum Papa pulang," ujar Arumi yakin.
Jujur saja Aleta tidak setuju dengan ide ini, apalagi karena dia harus membiarkan Arumi terlibat. Tapi di sisi lain, Aleta juga ingin melakukannya karena ingin melihat keadaan Danu.
Pikirannya buyar saat Arumi menariknya keluar dari pintu terakhir. Di ujung jalan sebuah mobil telah menunggu mereka dan keduan
