Setelah Aleta menjelaskan masalahnya pada Danu, awalnya Danu melarangnya ikut campur, tapi dia memberikan banyak alasan bagus sampai Danu setuju. Saat ini dia duduk di kursi, memerhatikan Danu yang mulai sibuk bekerja dengan serius. Melihat wajah fokusnya, Aleta merasa Danu sangat tampan. Danu jarang sekali terlihat menggunakan kacamata, memang ada saatnya di mana dia memakai benda itu, begitu dia melakukannya, ketampanannya naik sampai level 1000. Setelah beberapa saat, Danu membuka kacamatanya. "Udah selesai?" "Udah." Danu bangkit dari kursi menuju ke sofa. Sebelum Aleta sempat bergerak, lelaki itu merebahkan kepalanya di paha Aleta dan menghela napas. "Capek?" Aleta mengintip wajahnya dari atas. "Hmm." Tangan Aleta terulur untuk memijat-mijat tangan Danu, sampai si empunya mengel