Muti masih terpaku. "Muti, jadi Arsen ini pacar kamu. Astaga, kenapa tidak terpikir olehku kalau dia Arsen yang aku kenal," ucap Liana. "Ibu, dan Arsen kenal di mana?" Tanya Muti dengan rasa masih tidak percaya, kalau ibunya mengenal Arsen. "Teman kuliah Arsen, adalah putra managerku dulu. Kalau kami ke Singapura, selalu bertemu dengan Arsen." Cerita Liana. "Oh ... sekarang Ibu sudah tahu kalau aku tidak bohong tentang Bang Arsen." "Duduk dulu." Liana duduk diikuti Arsen, dan Muti. "Arsen kalau ditanya sudah memilik pacar belum, selalu menjawab belum. Kenapa tiba-tiba ...." "Bukan tiba-tiba, Ana!" Potong Arsen cepat. Muti merasa janggal mendengar Arsen memanggil ibunya hanya dengan nama saja. Arsen menatap Muti. Diraih jemari Muti. Digenggam lembut jemari Muti. "Kita sudah lama

