PART. 68

1111 Kata

Baru saja Rakha, Syana, Rahma, dan Rendra selesai salat Dzuhur, saat Muti, dan Arsen datang. "Sudah makan?" Tanya Syana. "Sudah, Bunda." Muti yang menjawab. "Salat Dzuhur?" "Belum." Kepala Muti menggeleng. "Salat dulu sana!" "Iya. Ayo, Bang kita salat Dzuhur dulu." "Aku permisi dulu," pamit Arsen pada Syana, Rakha, Rahma, dan Rendra. "Iya." Arsen mengikuti langkah Muti menuju ruang musholla di rumah itu. Setelah selesai salat, mereka kembali ke ruang tengah. "Bagaimana?" Tanya Rakha. Padahal ia sudah tahu apa yang diinginkan ibunya Muti. "Ibu minta bukti kalau kami benar punya hubungan," jawab Muti. "Kalian tidak perlu membuktikan apa-apa, biarkan saja ibumu dengan keinginannya. Dia tidak akan bisa memaksamu, Muti!" ujar Rakha yang masih merasa kesal pada Liana. "Ayahmu be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN