Wajah Lembut Elang.

1065 Kata

Jayne terjaga. Malam sudah lewat jauh. Jarum jam di dinding berhenti sesaat di angka satu lewat dua puluh, lalu kembali bergerak dengan suara tik-tok yang nyaris tak terdengar. Ruangan kamarnya diliputi kesunyian yang pekat, hanya dipecah oleh dengung halus pendingin ruangan yang berputar konstan. Cahaya lampu tidur di sudut ruangan berpendar temaram, memantulkan rona keemasan di dinding pucat. Tirai tipis di jendela bergoyang pelan tertiup angin malam yang menyelinap lewat celah kecil, membuat bayangan bergerak seperti tarian samar di permukaan dinding. Terlalu sepi. Terlalu lengang. Namun bukan kesepian yang membangunkannya. Bukan juga rasa sakit ringan di kepalanya setelah beberapa hari lalu sempat pingsan. Bukan pula cupcake sisa ulang tahun yang masih bertengger di meja kecil, de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN