Beberapa hari kemudian, Pagi itu, cahaya matahari menembus jendela kamar rumah sakit dengan lembut. Udara sejuk dari AC membuat Jayne menarik selimut tipis lebih rapat di tubuhnya. Tubuhnya terasa lebih ringan dibanding beberapa hari terakhir, tapi masih ada rasa lelah yang membekas di otot-ototnya. “Ibu Jayne, dokter sudah bilang Anda boleh pulang hari ini,” kata perawat sambil memeriksa tanda vital terakhir. “Kamu stabil. Pastikan istirahat cukup di rumah, ya.” Jayne mengangguk. Senyum tipis tersungging di bibirnya, meski dadanya masih terasa sedikit sesak. Perjalanan beberapa hari terakhir di rumah sakit membuatnya sadar betapa rapuhnya tubuhnya, sekaligus betapa ia merindukan ritme hidup yang biasa: rumahnya, rutinitasnya, meski masih harus menyesuaikan diri. Elang membantunya ber