Kejutan dari Kayla & Ranu.

1218 Kata

Jayne membuka mata perlahan, mendapati ruangan yang masih sepi dengan aroma antiseptik menyergap hidungnya. Udara pagi menyusup dari celah ventilasi. Sinar matahari belum penuh menyinari jendela, hanya semburat oranye samar yang memantul di lantai marmer putih. Ia mengedarkan pandangan—tak ada siapa-siapa. Elang tidak terlihat. Hanya ada secangkir teh hangat di meja kecil dekat tempat tidur, dengan catatan kecil bertuliskan: "Aku keluar sebentar, jangan ke mana-mana. – E." Jayne mengernyit, lalu tersenyum tipis. Hatinya masih belum bisa tenang setiap kali mengingat kejadian semalam—bagaimana Elang, dengan mata tajam tapi suara yang tenang, mendampinginya selama proses di IGD. Menemani. Menenangkan. Bahkan sampai tahu detail tentang alerginya, padahal Jayne sendiri lupa menyebutkan. Mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN