Jarak mereka kini tinggal sehelai napas. Cahaya lampu dapur merayap lembut di wajah Elang, menegaskan garis rahang yang tegas dan tatapan mata yang tak bergeser sedikit pun darinya. d**a Jayne terasa sesak, tapi bukan karena takut. Ada sesuatu di balik kata-kata itu—tulus, jujur, tanpa topeng. Bukan rayuan, bukan basa-basi. Justru karena tidak dibungkus niat memikat, ucapan itu terasa … menggoda dalam cara yang paling membingungkan. “Tapi … kamu nggak takut sama masalahku?” Jayne bertanya, suaranya pelan, nyaris seperti takut jawaban yang akan ia dengar. “Aku takut …” Elang berhenti sebentar, “… kamu terus-terusan mikir kamu harus ngadepin semuanya sendirian.” Sebuah jeda panjang jatuh di antara mereka. Jarak tak sampai satu meter, tapi terasa seperti ruang itu penuh oleh sesuatu yang t