Weekend itu, suasana kompleks perumahan terasa lebih santai dari biasanya. Matahari pagi baru saja merangkak naik, menembus celah-celah dedaunan pohon ketapang yang berjajar di sepanjang jalan. Udara masih sejuk, dan aroma roti panggang dari dapur rumah Elang perlahan bercampur dengan wangi kopi yang baru diseduh. Karena Kayla dan Ranu sama-sama mendapat tugas besar dari sekolah—membuat maket rumah adat untuk pameran budaya—Elang mengusulkan agar mereka mengerjakannya bersama di rumahnya. “Biar gampang koordinasinya,” katanya kemarin sore. “Dan kalau ada yang butuh dipotong pakai alat, aku punya di sini.” Itu sebabnya, pagi-pagi sekali, Jayne sudah mengetuk pintu rumah Elang sambil menuntun Ranu yang masih setengah mengantuk tapi bersemangat. Tas besar berisi kardus, cat air, lem, dan gu