Telpon yang Mengubah Sore

1132 Kata

Suara lonceng angin di teras rumah Jayne bergoyang lirih, dimainkan angin sore yang basah oleh gerimis tipis. Udara hangat dari dapur masih tersisa, aroma bubur dan teh hangat perlahan memudar, meninggalkan jejak keharuman ringan yang menenangkan. Elang sudah pulang bersama putrinya, Kayla, karena gadis kecil itu masih ada jadwal tidur siang seperti Ranu. Namun, Jayne tetap berada di ruang makan, duduk dengan punggung menempel pada kursi kayu, memandang keluar jendela. Di meja kecil, sisa pensil warna dan kertas gambar berserakan—Ranu baru saja menepi sebentar sebelum tidur siangnya. Tapi kini, suara lembut Ranu terdengar dari kamarnya, menyenandungkan lagu anak-anak dengan nada pelan, serasa menenangkan suasana sore yang sunyi. Hari itu nyaris sempurna. Nyaris. Sampai ponsel Jayne berge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN