Pelukan yang Menguatkan

1110 Kata

“Hak asuh?” gumam Jayne nyaris tanpa suara, bibirnya bergetar. “Dia serius? Setelah semua yang dia lakukan… sekarang dia ingin ambil Ranu dariku?” Kata-kata itu terulang di kepalanya, menusuk bagai jarum ke d**a. Bayangan Reno, dengan wajah datar penuh keangkuhan, menghantui pikirannya. Suara dinginnya, ancamannya, ejekannya soal Elang—semuanya terpatri di telinga. Tangannya gemetar saat meletakkan ponsel di meja makan. Suara kecil “tuk” ketika ponsel menyentuh meja terasa begitu nyaring di tengah keheningan sore. Jayne menarik napas dalam-dalam, lalu hembusannya patah. Ia berusaha menenangkan diri, tapi justru air mata mengalir deras. Satu per satu, seperti aliran kecil yang akhirnya jebol dari bendungan. Ia mengusap wajah dengan kasar, tapi tangisnya tak mau berhenti. “Kenapa sekarang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN