“Jangan lupa dateng ke acara nikahannya, sempatkan diri ke Bandung. Biar tempat kencan kalian bervariasi, gak dikantor saya mulu,” ucap Bima dengan nada yang menyindir.
Membuat Linlin dan pacarnya langsung melepaskan tautan tangan satu sama lain. Sang sekretaris berdehem dan menerima undangan dari sang atasan. “Selamat atas pernikahannya, Pak. Semoga cepat dikasih momongan.”
“Kamu sengklek apa gimana? momongan udah punya, di perut satu diluar satu,” ucap Bima yang malah membuat pria itu tertawa kikuk.
Dan tanggapan yang diberikan Linlin adalah, “Lucu banget sih kamu kalau lupa gitu, Sayang.”
Benar benar membuat Bima bergidik ngeri melihatnya. kenapa mereka berdua terlihat begitu lebay? Menyebalkan? Padahal dirinya juga sering melakukan hal yang sama dengan Ratih.
“Mas Bima,” panggil R
