Revan berlari kecil menghampiri Sekar. "Maaf ya, Bund. Bunda pasti mencari aku karena aku lama ketoiletnya. Aku tadi habis anter Om itu dulu karena dia tidak tahu dimana restaurant Jepang terenak di Mall ini. Ini kan restaurant langganan kita ya, Bund." Revan terus berceloteh. Raiden mengigit bibir bawahnya kemudian menghampiri wanita yang terus mengusik hatinya itu. "Apa ini anak kamu?" tanya Raiden tanpa melepas tatapan matanya pada Sekar. Tangannya mengusap kepala Revan. "Kenapa kamu tidak cerita kalau sudah memiliki putra?" lanjutnya bertanya karena Sekar tidak menjawab pertanyaan pertamanya. "Kamu amnesia, Pak Rai." Sesingkat itu kalimat yang terlontar dari bibir Sekar. Raiden mendengus kecil. Hal yang paling dia benci dan sesal, amnesia. "Oh iya, maaf. Mungkin kalian pernah bi