*** “Blue, are you okay?” Suara Emely terdengar lembut, berbeda dari biasanya. Wanita itu sedikit memiringkan tubuh sehingga wajahnya ikut condong ke arah pria yang tengah fokus mengendalikan kemudi. Blue melirik sekilas ke arahnya lalu mengulas senyum tipis. “Aku baik-baik saja,” jawab pria itu tenang sebelum kembali memusatkan perhatian pada jalan raya yang membentang di depannya. Namun, Emely tidak puas. Ia tetap menatap Blue dengan intens. Keningnya berkerut kecil dan bibirnya sedikit tergigit, menandakan bahwa ia tengah memikirkan sesuatu. Setelah beberapa detik, wanita itu akhirnya bersuara lagi. “Aku kepikiran sama yang tadi, Blue,” katanya, hati-hati. “Lupakan saja, itu tidak penting,” balas Blue datar, tanpa menoleh. Emely mengerucutkan bibir, tanda tak setuju. “Dan, tidak