Setelah beristirahat semalam di kediaman orang tua Derryl, Mara akhirnya bertemu dengan papa pria tersebut. Haniya tidak ikut lantaran ternyata rumah sakit tidak memperbolehkan anak seusianya masuk. Demi menjaga kesehatan anak-anak tersebut. Beruntung Haniya anak yang mudah bersosialisasi. Tidak butuh waktu lama, anak itu sudah akrab dengan tidak hanya mama Derryl, tapi juga dengan para pekerja di rumah itu. Akhirnya Mara bisa meninggalkan Haniya bersama mama Derryl dengan tenang. “Mara, perkenalkan. Ini papaku. Papa Edric.” Mara menggerakkan kepala turun naik. Sepasang mata wanita itu masih memperhatikan wajah tua pria yang masih terlihat tidur dengan tenang di atas ranjang, meskipun pernapasannya sudah harus ditunjang dengan berbagai peralatan. “Pa, ini Mara. Wanita yang kemarin dibi