BSW Bab 146

1834 Kata

Hendrawan mengakhiri panggilan sambil menggelengkan kepala. Pria itu menghembus pelan napas panjangnya. Tidak tahu harus berkata apa. Hendrawan masih berpikir jika sang putra mulai terganggu pikirannya karena tiba-tiba mengaku punya anak. Ya Tuhan, kembalikan kewarasan putraku—doa pria itu dalam hati. Hendrawan melangkah keluar. Sementara menunggu putranya pulang, dia harus mewakili sang putra menerima ucapan bela sungkawa dari banyak orang yang masih berdatangan. Ambar langsung menoleh begitu mendengar langkah kaki mendekat. Wanita itu menghembuskan napas lega melihat sang suamilah yang datang. “Bagaimana?” tanya Ambar sembari mengikuti pergerakan sang suami hingga pria itu kembali duduk di sebelahnya. Mereka duduk melantai beralas karpet. “Sudah. Dia sebentar lagi pulang,” kata Hendra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN