“Mara! Kamu dimana?!” Dengan napas memburu, Raga memukulkan tangan ke dinding. Mengepal erat tangan yang tiba-tiba bergetar. Dia sudah memeriksa kamar sang istri. Hanya tas dan kunci mobil yang tidak terlihat. Pakaian bayi yang Mara beli begitu banyak, yang sebagian sudah dimasukkan ke dalam tas—semua masih tersimpan di dalam lemari. “Kenapa harus dipisah?” tanya Raga ketika melihat Mara memasukkan beberapa pakaian dan perlengkapan bayi ke dalam tas berwarna biru. “Biar nanti kalau aku sudah harus ke rumah sakit, tinggal bawa saja. Tidak bingung karena belum menyiapkan kebutuhan bayiku.” Sepintas percakapannya dengan Mara berputar di kepala. Membuat pria itu berteriak keras sambil kembali memukulkan tangan ke tembok. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Banyak pengandaian yang m