BSW Bab 107

1882 Kata

“Aku menceraikan Mara, dan aku kehilangan anakku.” Tidak hanya Ambar yang terpaku setelah mendengar kalimat terakhir yang Raga ucapkan. Pun dengan Asti dan Nadia. Sementara Raga sudah melangkah dengan lunglai masuk ke dalam rumah. Ambar menatap punggung sang putra hingga tak lagi terlihat dengan napas tercekat. Dia tidak ingin mempercayai pendengarannya. Apa yang sudah terjadi? Kenapa tiba-tiba sang putra mengatakan dua hal itu? Menceraikan Mara … seharusnya baru akan terjadi satu bulan lagi. Lalu, anak itu …. Ambar tersentak. Wanita itu langsung melangkah cepat menyusul sang putra yang sudah tak lagi terlihat. “Raga … apa maksudmu? Cucuku … apa cucuku sudah lahir?” Wanita itu mempercepat ayunan kaki, bahkan setengah berlari untuk bisa segera menyusul sang putra. Sementara Nadia masi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN