Raga menatap tiga perempuan yang duduk di sofa panjang satu per satu. Kedua tangan pria itu berada di pinggang. Sumpah … Raga tidak pernah menyangka mamanya dan mama mertuanya akan berkelahi. Saling jambak, dorong, bahkan tangan mamanya sendiri sampai terkilir. Sedangkan mama Nadia mengeluh rambutnya tercabut. Dan memang benar. Di atas meja dia melihat hasil tarikan dahsyat sang mama yang berhasil merontokkan entah berapa ribu helai rambut mertuanya. Raga menggelengkan kepala. D*da pria itu bergerak kentara ke atas seiring tarikan napas dalam yang dilakukan. Menahan sesaat sebelum beberapa detik kemudian menghentaknya keras. Kulit wajahnya sudah berubah merah. “Kalian berdua bikin malu,” ujar Raga. Sekali lagi pria itu menggeleng. Tatapan matanya bergulir ke arah sang mama. “Untuk apa