Di tengah keputus asaan Raya, pertolongan datang tidak disangka- sangka. Seorang pria tua pedalaman yang biasa disebut suku Kubu di Jambi menyelamatkan mereka. Laki- laki tua itu kebetulan sedang berburu burung Balam di hutan, tanpa pikir panjang laki-laki yang yang menyuruh Raya memanggilnya 'pak Wo' itu mengangkat tubuh berat Fajar masuk ke dalam mobil. "Tidak ada rumah sakit di sekitar sini, jarak rumah sakit kurang lebih tiga jam lagi, suamimu bisa mati kehabisan darah." Bahasa indonesia yang lancar dan fasih, berbeda dengan perkiraan Raya. Dia mengira suku Kubu itu tidak bisa berbaur dengan manusia modern. "Pak Wo bisa menyetir?" Laki-laki itu mengangguk. "Kita ke rumah saya saja." Benar benar laki-laki yang tulus, mereka meninggalkan penjahat itu tergeletak begitu saja di pinggi

