Tiga Puluh Empat

1708 Kata

Dea sedang menikmati musik sambil memakai masker wajah di malam minggu ini, sepertinya hujan akan segera turun karena beberapa kali terdengar petir. Namun dering ponsel menghentikan musiknya yang memang dihubungkan ke speaker bluetooth di kamarnya. Nama Shakila tertera sebagai memanggilnya. Tanpa ragu, Dea pun menerima panggilan itu, masih dengan kaki yang diangkat ke tembok bersikap sangat santai di malam ini. “De ... jemput aku bisa?” tanya Shakila dengan suara bergetar. Dea hampir tak mengenali suara itu karena tak pernah sebelumnya dia mendengar suara Shakila yang terdengar gugup dan pita suaranya bergetar, Shakila selalu tenang dalam menghadapi apapun. “La? Ini kamu? Kamu dimana?” suara hujan terdengar jelas, mengaburkan suara Shakila hingga Dea terlonjak dan berdiri, mencopot m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN