Reiki duduk di ruangannya, sudah jam makan siang tapi ia malas keluar. Ia masih memikirkan ucapan Zea pagi tadi yang mengatakan semalam makan malam dengan Zein. Entah kenapa ia bisa se cemburu itu, bisa saja Zea kebetulan bertemu Zein saat ingin makan malam diluar, rasa cemburunya membuatnya tak ingin bertanya lebih lanjut. Zein dan Zea tinggal di unit yang bersebalahan, tentu saja akan sering bertemu sedangkan dirinya, tugasnya sebagai abdi negara tidak memungkinkan untuknya sering menemui Zea, ia takut Zea berpaling karena sering bersama Zein. Reiki menghela nafas panjang, kenapa ia berfikiran buruk pada Zea? batinnya, kenapa ia cemburu buta hanya saat mendengar Zea makan malam dengan Zein, ia yakin Zea adalah gadis yang setia dan tidak akan menghianatinya. Ponselnya berde

