Setelah sekitar satu jam menunggu di dalam mobil, akhirnya Jack melihat sosok Ara yang keluar dari restoran. Jack pun langsung bersiap. Dia juga merapikan rambutnya, karena tadi Jack sempat terlelap sebentar di dalam mobil. “Akhirnya dia keluar juga,” bisik Jack pelan. Tok... tok... Jack terkejut dan menatap heran. Bukannya membuka pintu belakang, Ara malah mengetuk pintu depan. Jack pun menurunkan kaca mobil itu dan bertanya. “Ada apa?” “Buka pintunya,” jawab Ara dengan wajah panik. Jack masih kebingungan, tapi dia cepat-cepat membukakan pintu itu dan Ara pun segera masuk, duduk dan menghela napas yang terdengar sesak. Sejenak Ara membenamkan wajahnya dalam kedua telapak tangannya sendiri. Helaan napasnya masih terdengar tidak beraturan. Tak lama kemudian dia menurunkan tangannya y