Rahid berlari menuju lift dengan membawa dua cup kopi ditangannya. Dia rela pergi keluar membelikan kopi sesuai keinginan Letisia yang menunggu di ruangannya. Namun Rahid terkejut saat ada salah seorang staf yang mengatakan bahwa Ara datang ke kantor dan sekarang juga menunggu di ruangan itu. Rahid menatap gusar saat pintu lift di depannya tidak kunjung terbuka. Dia pun kembali berlari dan memutuskan untuk melalui anak tangga saja. Rahid berlari sekuat tenaga menaiki anak tangga itu. Dia mulai cemas dan khawatir membayangkan Ara yang sedang bertemu dengan selingkuhannya Letisia. “R-Rahid?” Ara terkejut melihat Rahid yang datang bercucuran peluh. Sementara Letisia hanya tersenyum, bangun dari duduknya dan kemudian berbicara dengan nada formal. “Mbak Ara sudah menunggu Mas Rahid dari ta