Ra... Bangun, Ra." Rahid menggoyang-goyang bahu Ara pelan. Ara mengernyit sejenak. Dia kesulitan membuka kelopak matanya karena silau cahaya mentari pagi yang sudah menerobos masuk melalui jendela kamar. "Sudah jam berapa?" Tanya Ara sambil memijit keningnya pelan. "Sudah jam 08.00 pagi. Aku juga sudah selesai mandi," jawab Rahid. Ara mendesah pelan. Pagi ini sekujur badannya benar-benar terasa lemah. Sejak semalam dia memang merasa mual dan pening. Ara tidak tahu apa penyebabnya. Setalah menyibak selimut yang menutupi badannya, Ara pun segera bangun. Tapi seketika itu juga dia merasa pusing yang teramat sangat. Ara memejamkan matanya sambil meringis pelan. Rahid pun langsung menatap khawatir. "Kamu kenapa, Ra?" "Nggak tahu nih... Aku ngerasa pusing banget." Rahid menyentuh kenin