21. Ngeri

1082 Kata

Tubuhku oleng ke depan. Namun, sedikit lagi aku tersungkur ke kolam renang, sebuah tangan mencekal kedua lenganku. Tubuh kecil ini lantas tersentak ke belakang dan menubruk sesuatu. Sebuah tangan mengunci leherku. Oh, berarti yang ada di belakangku ini tubuh manusia. “Kamu kangen sama aku?” Suara bariton yang sedikit serak terdengar sangat dekat di telinga. Sapuan napasnya terasa hangat menerpa dari balik hijab. Aku terpejam, merinding dibuatnya. Ah, ralat. Bukan manusia yang ada di belakangku ternyata, tetapi raja ib*lis yang hidup di tubuh manusia bernama Aqsal Aderald. “Lepas!” Aku berontak. “Katakan, apa kamu merindukanku sampai nyanyi kayak gitu?” Aku meludah ke samping. “Cih, amit-amit!” Mas Aqsal mengeratkan kunciannya di leherku, membuat aku terbatuk-batuk dan kesulitan berna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN