78. Semalam di Tempatku

1255 Kata

Aku mematung. Tidak berniat mendekat. Namun, justru Arjuna yang berjalan ke arahku. Pria ini memang nekat. Baru datang, tetapi langsung bicara ke inti. Aku beringsut mundur. Sungguh, aku takut terjadi salah paham lagi. Aku takut Mas Aqsal memergoki kami. “Silakan duduk dulu.” Saat dia kian mendekat, aku berjalan melewatinya. Lalu duduk di kursi. Arjuna ikut duduk. Dia memindai wajahku. “Pak Arjuna, saya sudah tidak minat pisah dengan Mas Aqsal. Jadi, saya tidak ingin menandatangani berkas perceraian apa pun.” Arjuna terkekeh. “Niha, berhentilah pura-pura baik-baik saja, berhentilah seolah-olah pernikahanmu dengan Aqsal itu bahagia. Saya tahu kamu tersiksa. Saya datang–“ “Pak, berhentilah juga mengurusi urusan saya. Ini hidup saya, pernikahan saya. Anda tidak punya hak untuk mencampur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN