69. Arena Perang

1175 Kata

“K*parat kamu, Mas!” Aku meraung sambil mendorong tubuh Mas Aqsal yang masih menindihku. Tidak juga berhasil. Baru setelah mungkin mendapatkan pelepasan, dia menjauh. Dia berdiri dengan napas memburu sambil menatapku lekat sambil merapikan pakaian. Sementara pandanganku tak kalah tajam menyorotnya. Aku duduk. Mas Aqsal melakukan hal serupa di sampingku. Dia mencekal kedua pipiku, mengunciku dalam tatapan. “Aku hanya b***k naf*umu, Mas! Bahkan di situasi seperti ini kamu bisa melakukannya! Dan itu sangat menyakitkan! Ini pelecehan!” Air mataku berderai membasahi telapak tangannya yang ada di pipi. “Aku melakukan ini agar kamu percaya kalau tuduhanmu tadi tidaklah benar. Aku tidak pernah berbuat hal di luar batas bersama Asti!” “Bohong!” “Pabrik ini bangkrut. Aku membeli sebagian besar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN