94. Kita Usut

1175 Kata

Beberapa orang datang mendatangi Niha. Beberapa lagi mengatur lalu lintas agar pengendara memelankan laju kendaraan. Wanita itu masih terjaga meskipun tingkat kesadarannya rendah. “Lapor ke kantor polisi depan sana kalau di sini ada kecelakaan, cepat!" ujar salah seorang pria. “Aku akan menelepon ambulans,” sahut yang lain. “Kasihan sekali,” ujar yang lain seraya menatap Niha. “Ru-mah sa-kit Cip-to,” ujar Niha terbata-bata. Ia ingin dibawa ke rumah sakit itu, di mana Dico dinas. Sebab ia tidak tahu lagi meminta tolong siapa. Di Jakarta ini, sudah tidak ada yang bisa dimintai tolong selain pria tersebut. Darah segar keluar dari kepala Niha hingga hijabnya basah. Darah juga keluar dari hidungnya. Tidak butuh waktu lama, tubuhnya dikepung basah darah. “Astaga, mengerikan sekali.” Orang-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN