18. Tamu

1105 Kata

Pria itu ... Arjuna. Untuk apa dia datang ke sini? Konfeksi ini terdiri dari beberapa ruang. Ruang paling depan ada ruang untuk menerima tamu. Di sampingnya yang bersekat tembok, ada ruangan Mama Elena yang sekarang aku tempati. Sementara di belakangnya, ada ruangan menjahit dengan banyak jendela hingga sinar matahari bisa langsung masuk dan ruangan jahit sangat terang meski tanpa lampu. Jam seperti ini, para pekerja biasanya sudah mulai bersiap-siap kerja di ruang jahit. Tidak ada satu pun yang terlihat. Mungkin mereka hanya mempersilakan Arjuna masuk, lalu ditinggal pergi. Dengan masih diselimuti banyak tanya, aku menghampiri pria berkemeja biru laut tersebut. “Assalamualaikum. Selamat pagi, Pak Arjuna. Ada yang bisa saya bantu?” sapaku ramah. Dia pun mendongak. Lalu bangkit. “Wa-w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN