84. Diikuti

1557 Kata

“Alhamdulillah kamu nggak jadi meninggal, Sayang. Maaf, maaf, maaf,” bisik Aqsal. “Ka-kamu su-sudah nggak kalap lagi?” tanya Niha terbata-bata. Aqsal melepas pelukan, lalu menggeleng. “Kamu pasti takut padaku. Iya?” Niha bergeming. “Semalam, aku sudah dicuci habis-habisan sama Dico. Dan aku harus melawan rasa trauma ini. Demi kamu, biar aku tidak menyakiti kamu lagi. Maaf.” Niha akhirnya men*esah lega. Ucapan Dico memang sangat manis ketika berbicara atau memberi sugesti pada seseorang. Dokter itu lihai membuat orang yang awalnya kalut menjadi tenang dengan psikoterapinya. Terbukti, Aqsal yang semalam begitu menakutkan, menjadi kembali manis saat ini. Monster menakutkan sudah berubah menjadi hamster yang menggemaskan. Bukan hanya sugesti Dico, tetapi penderita kepribadian ambang me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN