59. Aku Bosan

1193 Kata

“Tuan masih belum kuat masuk kemari. Tuan itu orangnya sensitif kalau menyangkut Nyonya Elena dan kamarnya,” jawab Mbak Sa. Satu rasa penasaranku terjawab tanpa harus bertanya. Ternyata kelemahan Mas Aqsal ialah masuk kamar ini. Baiklah, tempat bersembunyi darinya paling aman adalah di sini. Mbak Sa terus memanggil dan mencoba membangunkanku. Namun, aku masih setia berpura-pura terpejam. “Ayo kita gotong Nyonya sesuai perintah Tuan,” ajak Mbak Sa. Sementara di luar kamar, Mas Aqsal terus berteriak dan marah-marah heboh. “Panggil Soni sama yang lain sajalah, Mbak. Mana kuat kita hanya berdua,” tolak sebuah suara yang kuyakini itu Mbak Bin. “Kamu mau dipecat Tuan? Mana boleh istrinya disentuh apalagi digotong pria lain?” Apa benar yang dipikirkan Mbak Sa? Kenapa aku tidak boleh disent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN