Di sebuah kamar yang sangat berantakan tampak sepasang laki-laki dan wanita sedang terlelap tidur. Sang wanitap tampak nyaman tidur dalam pelukan sang lelaki. Sedangkan sang lelaki memeluk erat tubuh telanjang sang perempuan. Jam sudah menunjukkan pukul 9 dan tak ada tanda-tanda bahwa mereka akan bangun. Hingga suara telepon membangunkan perempuan itu.
"Halo. Ya Den ada apa?" jawab perempuan itu masih setengah tidur.
Ketika Lea mencoba bangkit dari tidurnya ia merasakan sakit di selangkangannya. Dan ketika ia melihat apa yang terjadi saat ini ia dalam keadaan polos alias tidak ada pakaian yang membalut tubuh indahnya. Keterkejutannya bertambah ketika menyadari di sampingnya ada pria asing yang juga sama-sama telanjang bulat sepertinya dan masih terlelap tidur.
"Aaaaaaaaa." teriak Lea panik.
"Kak Lea," panggil Dennis di ujung telepon dengan suara yang khawatir.
Sang pria asing yang merasa tidurnya terganggu langsung bangun dan melihat siapa yang sudah menggangu tidurnya. Ketika ia bangun ia melihat wanita paling cantik dan sangat ia cintai sejak dulu hingga sekarang. Dia adalah Alea Bagaskara wanita yang sudah menjadi cinta pertama dan akan ia pastikan jadi cinta terakhirnya.
"Den, nanti kakak telepon lagi," kata Lea langsung menutup sambungan telepon.
"Good morning baby," sapa Edgar dengan senyum tampannya.
"Ed, apa yang terjadi sama kita? Kenapa aku bisa satu ranjang sama kamu?" tanya Lea yang mengeratkan selimut yang menutupi tubuh telanjangnya.
"Baby masak kamu lupa? Semalam kita melewati malam yang paling indah. Kamu gak lupa kan semalam kamu begitu liar di atas ranjang," goda Edgar pada Lea
"Shittt." Umpat Lea.
Jadi semalam ia benar making love sama Edgar. Memang ia ingin melakukan itu tapi kenapa harus dengan Edgar. Laki-laki yang seharusnya ia hindari malah dirinyalah yang mengambil keperawanannya. Ini benar-benar bencana bagi Lea.
"Kenapa kamu gak nolak aku semalam? Harusnya kita gak ngelakuin itu? Kenapa aku bisa berbuat bodoh kayak gini," kata Lea memukul kepalanya.
Edgar yang melihat Lea menyakiti dirinya sendiri langsung memegang tangannya agar Lea menghentikan kelakuannya.
"Stop lakukan hal bodoh kayak gini. Lagian aku gak pernah menyesal kita melakukan hal itu. Karena setelah kita melakukan hal itu kamu sekarang menjadi milikku," kata Edgar menatap Lea.
Lea seakan-akan terpesona dengan mata coklat terang milik Edgar yang entah kenapa semakin membuat wajahnya terlihat sangat tampan.
"No. I single now. Dan anggap aja kejadian semalam cuma one night stand. Jadi setelah ini kita jalanin hidup kita masing-masing. Dan ingat jangan pernah lagi mencampuri hidup aku. So, just leave me alone," kata Lea penuh penekanan.
Lea pun berusaha berjalan menuju kamar mandi dengan tertatih karena ia masih merasakan selangkangannya sakit. Karena semalam adalah pertama kalinya ia melakukan hal itu. Sementara itu Edgar masih tetap berada di ranjangnya dan hanya memandang Lea yang sudah hilang di dalam kamar mandi.
"Alea Bagaskara now you mine. And always be mine," gumam Edgar.
Setelah malam yang panjang dan berkesan bagi Edgar karena Lea masih memungkiri kisah mereka semalam. Bahkan setelah ia selesai mandi, Lea langsung meminta untuk kembali ke hotel dan ia juga minta pada Edgar agar tak menggangunya.
1 bulan kemudian....
Lea kembali disibukkan dengan segala pekerjaan yang terus saja datang silih berganti. Bahkan ia sekarang jadi gila kerja untuk mengurangi rasa sakit hatinya terhadap Barra. Sampai detik ini Barra masih berusaha untuk meminta maaf pada dirinya dan meminta agar mereka bisa kembali seperti dulu tapi dengan tegas Lea tak menerimanya. Lebih baik ia sendiri daripada harus di khianati seperti itu.
Dan soal Edgar sejak peristiwa kebersamaan mereka selama semalam, Lea memang tak pernah berhubungan lagi dengan Edgar. Ia menutup semua kisah masa lalu yang kelam bersama Edgar. Ia beranggapan bahwa malam bersama Edgar hanya salah satu kenangan yang harus dilewati dan dilupakan. Dan ia akan menjadi Alea Bagaskara yang mandiri.
Kalian pasti berpikir apakah Lea hamil setelah melakukan malam panas bersama Edgar. Dan jawabannya tidak. Dulu ketika ia sempat telat mendapatkan tamu bulanannya ia sempat khawatir apakah ia hamil anak Edgar. Dan untung saja setelah beberapa hari tamu bulanannya datang dan secara otomatis ia tidak hamil. Karena untuk saat ini Lea tak mungkin hamil. Apalagi hamil anak Edgar. Itu sangat tidak mungkin. Bagaimana mungkin jika ia menikah dengan seorang Edgar yang usianya 5 tahun lebih muda daripada dirinya. Tentu saja akan sangat merepotkannya.
Saat ini Lea sedang dalam perjalanan ke rumah sakit karena sahabatnya Meyta baru saja melahirkan bayi laki-laki yang sangat tampan bernama Arka. Lea juga sudah janjian untuk menjenguk Meyta bersama Fanny dan Riri di rumah sakit. Setelah menyelesaikan pekerjaan yang tak pernah ada habisnya apalagi ia memiliki asisten yang kadang suka terledor membuatnya harus extra sabar dan kerja keras.
"Lea, aku udah di kamar Meyta nih. Kamu langsung kesini aja," kata Fanny di ujung telepon.
"Ok bentar lagi aku sampai kok. Tunggu aku bentar," jawab Lea yang sedang menyetir saat ini.
Setelah mendapat telepon dari sahabatnya, Lea pun sedikit mengebut agar bisa cepat sampai di rumah sakit.
"Mey Mey selamat ya," kata Lea sambil memeluk sahabatnya.
"Makasi Lea sayang," jawab Meyta sambil memeluk erat sahabatnya.
Lea memang selalu memanggil Meyta Mey Mey. Menurutnya panggilan itu cocok sekali dengan sifat Meyta yang ceria.
"Mana baby Arka? Aku mau lihat dong?" kata Lea penasaran.
"Baby Arka lagi bobo Lea. Bentar lagi bakal dibawa kesini kok. Kamu tunggu aja disini," kata Meyta sumringah.
"Wah aku gak nyangka Mey Mey kita sekarang udah jadi seorang ibu. Dulu aja sifatnya susah diatur dan terkadang ceroboh tapi sekarang dia udah jadi seorang ibu," kata Lea tak percaya.
Hanna dan Riri juga ikut tertawa jika mengenang tentang masa lalu. Dulu mereka adalah remaja dengan segudang cinta dan cita tapi sekarang mereka sudah menjadi wanita dewasa yang sukses bahkan sudah menjadi seorang ibu.
"Le, Barra masih suka hubungin kamu?" Tanya Riri sambil memakan donatnya.
"Aku udah block nomernya tapi dia masih aja suka ngirim bunga ke kantor aku. Dan bahkan dia juga sering ke aparteman aku sampai-sampai aku harus minta bantuan security buat ngusir dia. Aku udah muak dan benci sama Barra," kata Lea yang sedikit emosi.
"Barra emang gak tahu malu ya Le. Bisa-bisanya ia masih minta balik sama kamu setelah apa yang dia lakuin sama kamu," kata Meyta ikut sebal.
"Aku juga bingung. Dan kenapa dulu aku begitu t***l bisa cinta sama dia ya. Dan percaya sama semua omongannya," kata Lea terbawa emosi.
"Udah Le lupain aja semuanya. Anggap aja Tuhan masih sayang sama kamu. Untung aja kamu belum jadi nikah sama dia. Jadi kamu gak merasa kecewa setelah menikah nanti," kata Fanny bijaksana.
Memang diantara mereka berempat Fanny dari dulu memiliki sifat yang dewasa dan bijaksana. Jadi ketika ada masalah yang terjadi pada mereka, Fanny lah yang bisa memberikan masukan ataupun saran yang dapat membuat masalah yang di hadapi dapat diselesaikan.
"Oya gimana sama si Edgar itu? Kamu masih berhubungan sama dia?" tanya Meyta penasaran.
"Udah deh jangan mulai bahas soal Edgar. Dia udah jadi masa lalu aku. Dan aku udah gak mikirin dia lagi," kata Lea mulai tak nyaman bila berbicara tentang Edgar.
"Tapi tuh cowok emang keren ya Le. Bisa-bisanya ia terus aja ngejar-ngejar kamu. Bahkan secara terang-terangan bilang kalau kamu miliknya. Kenapa kamu ga k coba menjalin hubungan sama dia?" tanya Riri yang ikutan penasaran.
"Udah deh itu gak mungkin terjadi. Bayangin aja dia itu temannya Dennis dan yang pasti dia lebih muda daripada aku. Masak aku mau menjalin hubungan sama cowok yang lebih muda. Gak mungkin banget. Kalian kan tahu sendiri aku anti punya hubungan sama cowok yang lebih muda," kata Lea menolak.
"Bedanya cuma 5 tahun doang. Gak pa-pa kali Le. Lagian aku tuh yakin kalau dia bisa bikin hidup kamu bahagia. Karena aku bisa lihat ketika dia menatap mata kamu. Dia benar-benar sangat mencintai kamu. Dan aku yakin dia pasti akan buat kamu bahagia." Fanny lagi-lagi berbicara bijak.
"Udah deh kalian jangan mulai. Untuk saat ini aku mau fokus kerja sambil menyembuhkan hati aku yang sakit gara-gara pengkhianatan Barra. Jadi kita liat nanti aja," jawab Lea diplomatis.
"Terserah kamu aja. Kita-kita sih akan selalu mendukung semua keputusan kamu. Apa kamu mau gue kenalin sama sahabatnya Samuel? Dia dokter disini juga kok," kata Meyta mencoba menjodohkan Lea dengan sahabat suaminya.
"Gak ahhh. Aku belum mikirin soal itu. Aku masih pengin sendiri dulu. Tapi nanti kalau aku udah siap aku bakal cerita sama kalian," kata Lea berbicara pada ketiga sahabatnya.
Sahabat-sahabat Lea mengerti dengan keputusan yang Lea ambil. Mereka paham jika Lea butuh waktu untuk recovery semuanya. Dan sebagai sahabat mereka akan selalu mendukung Lea. Setelah itu mereka pun sudah saling mengobrol tentang banyak hal sampai mereka juga bisa melihat baby Arka yang wajahnya mirip dengan Samuel suami Meyta.
Keesokan harinya....
Seperti biasa Lea berjalan dengan anggunnya ketika sampai di kantornya. Dengan pakaian kerja yang begitu pas di tubuhnya membuat penampilannya seperti biasa tetap cantik. Bahkan banyak pasang mata yang melihat lapar pada tubuh Lea hasil ia berolahraga selama ini.
Ketika Lea berjalan menuju ruangannya ia melihat beberapa kerumunan orang-orang yang sedang berada di depan ruang direktur perusahan ini. Dan ini membuat Lea penasaran
"Tania di ruang Pak Erick ada apa?" tanya Lea pada asistennya.
"CEO baru perusahaan kita baru saja datang. Dan Pak Erick sedang memperkenalkan dengan semua orang-orang di kantor ini," jawab Tania.
Lea pun hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Tania sampai Pak Erick memanggilnya.
"Lea perkenalkan ini CEO baru perusahan ini. Saya berharap kamu bisa membantunya karena beliau ingin tahu semua seluk beluk perusahaan dan juga kinerja perusahaan. Dan kamu sebagai manager keuangan disini pasti bisa menjelaskan ternganga keadaan perusahan ini," kata Pak Erick menjelaskan.
"Baik pak saya akan mencoba membantu sebisa saya," Jawab Lea sopan.
Lea merasa kenal dengan pria yang merupakan CEO di perusahaannya. Berhubung CEO ini sedang tidak melihat kearahnya jadi ia tak bisa melihat wajahnya. Dan ketika CEO ini berbalik betapa kagetnya Lea ketika tahu siapa CEO barunya.
"Edgar," kata Lea kaget.
Bang Edgar sudah mulai bergerak buat dapatin hati Lea nih?
Jadi ikutin perjuangan bang Edgar mendapatkan Lea.
See you next chapter
Happy reading....