"Pezina! Pergi kalian dari kampung kami!” teriak para penduduk pada Sekertaris Lee dan Viola. Ibu dan ayah Viola sudah menangis, tidak kuasa melakukan apapun. Warga yang datang terlalu banyak. Mereka menghakimi putrinya, juga seorang pria yang mereka tidak kenal dari mana datang dan asal usulnya. “Tidak, kalian salah faham!” ucap Sekertaris Lee terhenti saat seseorang melempar telur ke dadanya. Lee sontak mengepal, rahangnya berdiri kokoh, matanya juga menatap tajam membuat orang yang melempar telur tadi menciut. Tapi kalah kuantitas, pria plontos itu malah semakin berindak dengan melempar lagi. “Pezina tetaplah Pezina. Pergi kalian dari kampung kami!” teriaknya yang kemudian membuat para warga terprovokasi dan ikut-ikutan menghakimi. Lee melindungi Viola dengan memeluknya. Semakin m