Adit menghempaskan punggungnya di sofa begitu memasuki apartemennya. Sementara Nayla langsung menuju dapur, meletakkan tas berisi bahan makanan yang dibawanya, kemudian kembali mendekati pintu, memunguti barang-barang yang ditinggalkan berserakan oleh Adit. “Biarin aja. Besok aja diberesinnya.” “Iya. Cuma dipinggirin aja,” dia menyingkirkan kaoskaki dan sepatu ke tempatnya, sambil membawa tasnya ke dekat tangga agar nanti bisa dibawa sekalian ketika mereka naik. Setelahnya ia kembali ke dapur, menyalakan kompor untuk memanaskan air, sambil membereskan beberapa perabot kotor yang tampaknya ditinggalkan Adit sebelum menyusulnya pulang. Setelahnya ia menyiapkan dua gelas minuman jahe dan menyimpan bahan makanan yang dibawanya ke dalam kulkas. “Diminum dulu, Mas. Terus bersih-bersih, istira