Adit memasuki apartemennya yang sudah ia tinggalkan lebih dari tiga bulan. Ia akhirnya berhasil meyakinkan managemen untuk kembali dua pekan sebelum lebaran meski harus tetap mengawasi semua pekerjaannya dari jarak jauh. Kemarin kantornya bahkan sudah mengirim orang untuk membersihkan apartemennya agar ketika ia kembali sudah bersih.
Ia membuka pintu balkonnya lebar-lebar. Membiarkan udara luar masuk. Kemudian merebahkan tubuhnya di sofa. Bayangan ketika pertama kali ia membawa Nayla ke tempat itu tiba-tiba menyergap ingatannya. Bayangan aroma kopi pada pagi pertama mereka. Dan bayangan ia mengacuhkan perempuan itu di beberapa bulan pertama usia pernikahan mereka.
Adit menghembuskan napasnya. Ia belum memberitahu Nayla bahwa ia akan segera pulang. Ada beberapa hal yang harus ia bereskan
