100. Kind?

1134 Kata

Barack terdiam dengan wajah garang sambil bertopang dagu menatap Ilyas yang menghadap kepadanya. Lelaki itu baru saja datang setelah dua jam dihubungi. Entah apa yang lebih penting daripada pekerjaan menyangkut Anna. "Apakah berita itu benar?" tanya lelaki paruh baya itu agak tidak suka mengingat hal buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Ilyas mengiyakan dengan tatapan yang terkesan santai. Ya mau bagaimana lagi, dia patah hati untuk kesekian kalinya oleh orang yang sama pula. Kalau dibawa stress, lama-lama Ilyas bisa kehilangan akal sehatnya sendiri. Pernah mendengar kalau patah hati bisa menyebabkan kematian? Ya itulah. Daripada Ilyas kenapa-kenapa, dia bersikap santai seperti ini. Meskipun kenyataannya, hatinya sudah remuk berkeping-keping. "Lalu bagaimana keadaan Anna?" Barack bert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN