Satu jam sebelumnya, kedua tangan Salma berkeringat dingin. Hampir saja mulutnya mengumpat atau malah marah pada lelaki di depannya kalau saja dia tidak terganjal masalah lain. Sebulan lebih Romero tidak ada kabar, lalu tanpa tedeng aling-aling, meneleponnya tadi malam dan mengajaknya bertemu Raga. Tanpa persiapan sama sekali. Salma nyaris gila. Menunggu besok saat dia telah menerima kabar seperti itu benar-benar seperti neraka. Lalu pergilah dia akhirnya, Bandung, tiga jam perjalanan seorang diri menemui Romero di tempat janjian. Kosakata marah yang hampir diludahkan mulutnya lenyap, alih-alih dia memberondongi Romero dengan banyak pertanyaan. "Di mana Raga, Ro? Apa dia baik-baik aja? Kalian udah ketemu?" Salma menoleh ke sana kemari memastikan di mana keberadaan Raga. "Reksi juga seh