"Kali ini kamu harus membantuku!" pinta Audrey pada seseorang melalui sambungan telepon. [...] "Tak ada bayaran, anggap saja sebagai balas budi setelah aku menolongmu dulu!" tukas wanita itu lagi, kesal. Setelah bicara ketus kepada lawan bicaranya, Audrey pun memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Wanita itu benar-benar sangat kesal. Rasa cinta berlebihan terhadap Bram sudah menjalari pikirannya sehingga membuatnya mampu melakukan hal apa saja bahkan hal memalukan dan hina sekali pun. Setelah kemesraan yang Bram tujukan di depannya, Audrey semakin membenci sosok Dara yang menurutnya adalah seorang perempuan kampungan yang berwajah sok polos. Ia berpikir, pantas saja Bram bisa kepincut hatinya dikarenakan sikap wanita itu yang mampu mencuri hati sang pengusaha dengan cara dem