“Halo Jay, siang ini bisa ketemu sebentar?” Kening Gyan mengkerut saat mendengarkan penjelasan Jay lewat sambungan telepon. Awalnya nampak serius namun tidak lama wajahnya terlihat semringah. Seperti mendapatkan ide baru untuk kembali mendekati Rhae. Setelah makanan dan juga buket bunga, ia harus kembali menunjukkan usahanya. “Oh, baiklah. Kalau begitu biar aku saja yang jemput Naira. Oke?” Setelah selesai bicara dengan Jay, Gyan mengakhiri sambungan telepon. Ia pun menghela napas panjang, sambil menghirup udara pagi dari jendela kamarnya. Pagi ini sangat cerah, sangat cocok kalau pergi jalan-jalan sebentar. “Semoga saja dpaat izin. Pasti menyenangkan sekali kalau bisa pergi dengan dua bocah itu,” gumamnya senang. Gyan kembali fokus pada ponselnya. Mencari nomor telepon Rhae karena ak