22. MASA LALU PENUH DOSA DAN LUKA

1209 Kata

“Mbak Rhae, ada kiriman buket bunga. Sekarang ada di bawah.” Kedua mata Rhae mengedip beberapa kali dengan kening mengkerut. Ia masih belum sadar betul dengan apa yang dikatakan oleh Made. Saking jarangnya dapat buket, ia seakan tidak percaya. “Coba dicek lagi, pasti bukan buat aku,” ucapnya. Made menggeleng tegas. “Benar buat Mbak Rhae, kok. Nama pengirimnya juga jelas.” “Dari siapa?” sambar Senara. Rhae berdecak protes. “Jangan kepo!” “Biarin, soalnya ini momen yang sangat langka,” balas Senara. “Pengirimnya dari Gyanendra. Itu bukannya anaknya Bu Maira, ya?” tanya Made bingung. “Betul! Anaknya klien VIP kita sepertinya naksir sama Rhae,” celetuk Senara. “Yang bawa makan siang untuk kita, kan?” tanya rekan kerjanya yang lain. Mereka mulai penasaran dan ingin ikut gabung. “Iya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN