Rhae menatap Gyan yang tengah membantu Nio kembali tidur setelah mendapatkan obat lewat selang infus. Anak itu meringis kesakitan meski tidak sampai menangis. Salah satu alasannya karena kehadiran Gyan dan juga kata-kata ajaib yang diberikan pria itu kepada anaknya. Apa yang dilakukan kepada Nio membuat Rhae merasakan haru yang teramat. Mimpi buruk yang beberapa hari menghantuinya, perlahan mulai sirna karena keberadaan Gyan. “Nio sudah tidur, tangan kamu pasti pegal dipegang sama dia dari tadi,” ucap Rhae yang berdiri di samping tempat Gyan duduk. Gyan mengangguk dengan wajah sedikit tegang. “Ini pengalamn pertama saya, Rhae. Menjaga anak kecil yang sedang sakit. Rasanya sedikit bingung, khawatir lihat Nio kesakitan.” “Sebaiknya kamu pulang sekarang, Gyan. Sudah malam dan sebentar lagi