Suara dering pada ponsel di atas meja, menggema di ruang tamu kediaman Rhae. Wanita itu masih berkutat di dapur, untuk menyiapkan sarapan. Sementara itu, Nio ada di kamarnya. Sibuk memasukkan buku ke dalam tas karena akan pergi ke rumah neneknya. Mengingat sudah libur sekolah, jadi ia memberi izin. “Mommy, ada telpon dari Uncle Gyan! “Biar aja, nanti Mommy telpon balik. Sekarang masih sibuk,” jawab Rhae. Walaupun suasana hatinya sedang kacau, Rhae harus tetap terlihat baik-baik saja di hadapan putranya. Semalam ia terbangun, mendapati dirinya di dalam kamar tanpa ada Gyan. Ia merasa bersalah karena terlalu mementingkan perasaan sendiri tanpa peduli apa yang Gyan rasakan atas masalah dengan Kael. Paginya, Rhae mengirim pesan singkat untuk meminta maaf atas keegoisannya. “Ayo sarapan dul