Kebersamaan itu terasa singkat, tapi sangat bermakna. Pertemuan yang hanya hitungan jam itu pun dilewati dengan membentuk berbagai moment yang akan diingat. Beranjak waktu malam, Dino mengajak Alfian untuk bermain badminton. Mereka hanya bermain di halaman belakang rumah Dino yang ternyata memang sengaja dibuat untuk mini lapangan badminton dengan ring yang bisa dibongkar pasang. Kedua lelaki itu tampak sangat menikmati permainan mereka. Di luar dugaan, ternyata Alfian cukup mahir dalam mengendalikan raketnya. Hal itu terbukti karena Dino mulai kewalahan. “Katanya kamu lebih jago dari Alfian, gimana sih?” ledek Rahma yang baru saja datang seraya membawa minuman dan juga cemilan diikuti oleh Aya di belakangnya. Alfian tersenyum. “Tau tuh! Tadi sebelum memulai permainan, Mas Alfian malah m