Jarum jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Aya sudah selesai tampil di sebuah klab malam yang lumayan terkenal. Mulanya dia berencana untuk langsung pulang setelah mendapatkan bayarannya. Tapi manager tempat itu malah menyuruh Aya untuk bergabung bersamanya dalam sebuah VIP room bersama seorang tamu laki-laki yang sudah tua. Aya tentu menolak, tapi sang manager malam mempermainkannya. Dia mengatakan akan memberikan bayaran ekstra jika Aya mau bergabung dan tidak akan membayar jika aya menolak. Dan sekarang ia terjebak dalam situasi yang memuakkan. Sosok lelaki berusia sekitar lima puluhan itu tampak sudah mabuk berat. Ikatan dasinya yang tadi di leher bahkan sudah berpindah ke kepala. Suara tawanya terdengar memekakkan telinga. Ia duduk tepat di hadapan Aya yang kini hanya menatap